Aku bangun dengan
malas.Aku malas pergi ke sekolah.Karena aku pasti akan bertemu dengan Rezy.
Setelah mandi dan lain-lain,akku menuju ke meja
makan.
“Gith berangkat sama siapa.Sama Rezy?”Tanya Mama
saat aku berdiri dari tempat duduk.
“Gatau ma.”
“Kalau Rezy ga jemput kamu.Sama kakak kamu saja.”saran
mama.
“Lho,emangnya Kak getha pulang Ma?”
“Iya sayang.Kemarin malam.”
“Ya udah Ma,biar Githa bangunin kakak.”
│Kamar Kak Getha│
“Kak,anterin Githa dund.Rezy ga jemput
nech.”kataku sembari menggoncang-nggoncangkan tubuh Kak Getha.
“aah Githa,kakak masih ngantuk nich.Emang cowok
kamu kemana?”jawabnya dengan mata terpejam.
“Cowok????Gebetan aja ga punya.Ga usah kebanyakan
Tanya dech kak.Lebih baik kakak cuci muka sana.”
“Huambb.Ngantuk Gith.”
“Iichhh,dasar Kebo.”
“Iya-iya gue bangun nich.”
Setelah Kak getha selesai cuci muka dang anti
baju.Dia segera turun ke garasi,dan mengantarkanku ke sekolah.
Di dalam mobil kami ngobrol.
“Eh Gith,lo tadi bilang sama gue kalau lo ga
punya cowok.Trus yang saban ari antar jemput lo tuch siapa?”Tanya Kak Getha.
“Itu mah Rezy kak.”
“Owch…Rezy.”jawab Kak Getha meng”Owch”
“Iya,mangkanya Kakak sering pulang
dund.Bandung-jakarta kan ga jauh-jauh amat.”ledekku sambil memutar tape dalam
mobil Kak getha.
“Bukannya gitu Gith,gue kan punya tanggung
jawab.Kakak banyak tugas kuliah,kakak juga harus kerja.”
“Kerja? Memangnya kakak kerja dimana?”
“Di Global Radio sebagai penyiar radio.”
“Hmbbb,pasti kakak nyari happy aja nich.”tebakku.
“Kepo lo.Ga lah Gith.Gue gamau aja kalau terlalu
bergantung sama Mama dan Papa.Kakak harus bisa mandiri,meskipun Mama dan Papa
setiap minggunya mengirimi kakak uang.Yang kamu bilang tadi juga bener
sich,kalau kakak suntuk.Kakak suka datang ke Radio.”tutur Kak Getha.
“Githa jadi salut dech sama Kakak.”
Tanpa terasa kai sudah sampai di sekolahku.Aku
segera turun dari mobil kak Getha.
“Thx ea Kak.”ungkap ku.
“Otre.”jawab Kak getha.
Kebetulan saat itu ada segerombolan adik kelasku.
“Kak Githa.Cowoknya ya??”
Aku hanya embalas dengan senyuman.
*****
Jam pertama pelajaran yang membuatku
gerah,bosan,malas,dan membingungkan,akhirnya berakhir juga.Untung saja jam ke 3
sampai terakhir kosong.Karena guru-gurunya ada rapat dinas.
Berhubung Lisa teman sebangkuku ga masuk,aku jadi
sendirian.
“Hai Gith. Sendirian adja nih.”ucap Rossy yang
tiba-tiba duduk di sebelah gue.
“Eh,iya nih Ross.”
“Githa,kemarin gue hubungi nomor lo. Tapi ga
pernah aktif.”
“Oh ia Ross. Sorry banget ya. Nomor gue kemarin
terblokir,jadi gue harus ganti nomor baru deh. Kebetulan gue baru sempat ganti
nomor tadi pagi.”ucapku terpaksa bohong.
“Owh,,,,iya Gith gpp kok. Ehmbb,gue boleh Tanya
ga?”
“Boleh aja.”
“Lo itu ceweknya Rezy?”
“Whatttttt??? Gilak lo. Ya ga lah. Dia itu hanya
sahabat gue,ga lebih. Just Friend,No More.”
“Tapi kemarin gue lihat Rezy kayak ga suka gitu
pas gue ngomong sama lo.”
“Tau tuh anak. Lagi dapet kali ya… Ha ha ha.”
“Ngacok lo Gith. Emang cowok bisa dapet?”
*****
Sepanjang istirahat aku tidak melihat batang
hidungnya Rezy. Kangen sih sebenarnya,tapi gengsi dong kalau harus jujur sama
Rezy.
Saat pulang sekolah aku menunggu Kak Getha di
depan gerbang sekolah. Saat itu aku bertemu dengan teman sekelasnya Rezy.
“Hay Irgi?”sapaku.
“Hay juga Gith. Nunggu taxi?”tanyanya.
“Ga nih Gi. Gue lagi nunggu jemputan.Lo lihat
Rezy ga?”
“Lo gatau Gith. Rezy kan tadi ga masuk,di
suratnya sih tertulis Sakit.”
“Ogituea.”
“Iya Gith,gue cabut dulu ya.”
“Iya Gi. Thanx ea.”
Ya tentu saja aku tidak melihat dia sama sekali.
Kata Irgi di suratnya tertulis Sakit. Ga mungkin. Itu hanya akal bulusnya dia
saja. Setauku,Rezy tidak masuk sekolah karena dia belum ngerjain tugas yang
harus dikumpulin jam pertama dan kemarin malam dia ikut balapan.
*****
Dari jauh sudah terlihat mobil kak Getha. Dia
menghentikan mobilnya di depanku.Kemudian,aku masuk ke dalam mobil. Lalu kak
getha meluncurkan mobilnya.
Kak Getha mengajak aku ke restaurant terlebih
dahulu.
Saat sampai di depan Restaurant,aku tidak sengaja
melihat tempat tongkrongan di seberang jalan. Aku melihat ada Rezy disana. Aku
penasaran apakah itu Rezy atau bukan. Kebetulan di samping tempat itu ada toko
perlengkapan sekolah.
“Kak Githa mau beli kertas HVS dulu ya. Kakak
masuk aja dulu.”
“Iya Gith,hati-hati ya.”
Aku segera menyeberangi jalan. Aku melihat sejenak
motor yang di duduki cowok yang kuanggap Rezy itu. Motornya sport-nya sama
dengan Plat B 123 ZY. Aku sangat kaget ketika mengetahui bahwa cowok itu adalah
Rezy. Saat itu Rezy sedang merokok dan memegang sebuah botol. Botol itu adalah
botol MiRas.
*****
Terdengar pintu kamarku di ketuk. Aku segera
bangun dari tempat tidur.
“Eh mama. Ada apa ma?”
“Kamu ikut mama apa tidak Gith kerumahnya Rezy?”
“Ehmbb,iya deh Ma. Tapi mama mau kan nungguin
Githa mandi dulu?”
“Iya Nak. Mama tunggu di bawah sama kakakmu.”
Aku segera mengambil handuk dank e kamar mandi.
SKIP
SKIP
│Rumah Rezy│
“Aduh,,,Jeng Veni. Gitu dong
main kesini!”ucap Tante Eky mamanya Rezy pada mamaku.
“Iya Jeng,udah lama ga main
kesini. Kita ketemunya kan kalau ada arisan aja.”jawab Mama.
“Ini anakmu Ven?”sahut Om
Firman sambil menepuk pundak Kak Getha.
“Iya Mas. Ini kakak nya
Githa.”
“Waduh. Udah gede ya. Tambah
ganteng aja.”puji Tante Eky.
“Hmbb,sampek lupa tamunya ga
disuruh masuk.”sindir Om Firman.
“He he he,papa ini bisa-bisa
aja. Silahkan masuk Jeng,Nak Githa-nak Getha.”
“Iya Tante.”jawab ku kompak
dengan kak Getha.
“Tante. Rezy gada dirumah
ya?”tanyaku.
“Ada kok Nak. Di kamarnya.
Kamu naik aja.”
“Baik Tante.”
Aku segera menaiki anak
tangga yang ga punya bapak atau ibuk tangga .Setelah aku sampai di depan pintu
kamar Rezy,aku langsung membuka tanpa mengetuk terlebih dahulu.
“REZY!!!!!!”ucapku Kaget
saat mengetahui Rezy merokok di pinggir jendela.
Rezy langsung menoleh padaku
,sepertinya dia juga kaget.Dia segera menghampiriku dan menarikku masuk.
“Eh. Lo tau etika ga sih.Lo
ga pernah diajarin Bokap-Nyokap lo ya.Kalau masuk tuh ketuk pintu
dulu!”bentaknya.
Aku terdiam dan segera
meninggalkannya pergi.
“Ma.. Githa pulang duluan ya….Barusan
Githa di telephone Velin. Dia ada dirumah,kasihan kalau dia harus balik.”ucapku
bohong pada Mama. Dosa banget ya.
“Ya Githa,ini kuncinya. Kamu
naik taxi aja ya.”
“Baik Ma. Tante Eky Om
Firman Githa pamit pulang ya. Assalamualaikum.”pamitku.
Aku segera menuju ke Jalan
Raya dan menstop Taxi.
Di Taxi aku tidak bisa
menahan air mata. Aku menangis di taxi. Saat sampai rumah pun seperti itu,tetap
menangis. Aku tidak habis pikir,kenapa Rezy seperti itu padaku. Apa salahku ?
*****
Keesokan harinya,aku berangkat ke sekolah seperti
biasanya. Aku dianterin Kak Getha yang sekalian balik ke Jakarta.
“Kak,makasih ya… Jangan lupa ntar kalau udah
nyampek kabari Mama.”pesanku.
Kak Getha mengangguk,setelah itu mobil ferrarinya
mulai dijalankan.AKu pun berjalan,tanpa kusadari ada motor dari arah samping. Aku
kaget dan memejamkan mata. Sepertinya dia mengerem motornya.
Aku membuka mata dengan lega dan menoleh
padanya.Ternyata dia Rezy.
“EH!! Kalau jalan tuh pakek mata dong. Jangan
pakek hidung. Apa gue perlu ngebeliin lo kaca mata yang tebel banget?”kata Rezy
ketus.
Aku terdiam,aku gatau harus jawab apa.Dia segera
menghidupkan mesin motor sportnya kembali dan meninggalkanku. Rasanya, air
mataku ga bisa tertahan lagi untuk keluar. Dan hatiku serasa tertusuk pisau
tajam. SAKITTTT !!!
Selama pelajaran berlangsung, aku tidak konsen
sama sekali dengan apa yang diterangkan oleh guruku. Aku masih melamunkan
kata-kata Rezy tadi pagi.
*****
Aku menunggu taxi di bawah pohon depan sekolah.
Detik berganti menit, taka da taxi yang lewat. Tapi itu tidak mematahkan
semangatku untuk menunggu taxi yang lewat. Tiba-tiba ada motor yang berhenti
disampingku. Aku tidak menoleh ataupun melirik sedikitpun ke motor tersebut.
“Naek cepet!”ujarnya yang entah bicara sama
siapa.
“Githa!!!Buruan naik. Udah panas nih!”tegasnya.
Setelah aku toleh ternyata dia Rezy. Dia segera
memberikan helm-nya padaku. Dan akupun segera naik motor Sport-nya yang
bertuliskan Ninja.
Sepanjang perjalanan kami berdua diam seribu
bahasa. Jujur,dalam hati aku masih menyimpan dendam pada Rezy.
Aku tahu Rezy mengajakku kemana. Jalan yang kami
lewati adalah jalan menuju danau. Tapia pa yang mau Rezy lakukan disana?
Rezy menghentikan motornya di bawah pohon
rindang. Ini adalah tempat favorite kami. Walaupun harus beralaskan rumput dan
tanah,tetapi kami bisa merasakan kedamaian-ketenangan-dan kesejukan udara. Aku
turun dari motor dan berdiri menghirup udara segar sejenak,tetapi masih tanpa
sepatah kata.
Sepertinya Rezy mendekatiku dan memandangiku agak
lama.Aku hanya meliriknya saja.
“Gith,maafin gue tempo hari dan tadi pagi. Gue
tahu lo pasti marah dan sakit hati.”ucapnya padaku,tetapi aku tidak
memandangnya.
“Githa gue minta maaf banget. Sorry Gith,gue
sedang emosi. Gue ga terkendali!”sambungnya.
Aku tetap tidak memandangnya,seolah-olah aku
tidak peduli dengannya.
“Githa!Please maafin gue.”tegasnya sambil
membalikkan badanku menghadapnya dan memegang pundakku.
“Rez,apa yang ngebuat lo jadi kayak gitu. Apa
salah gue sama elo. Come on Rez! Jujur sama gue!”
“Bukan lo yang salah Gith!”
“Ok ! gue maafin elo. Tapi please Rezy. Katakan
sama gue apa penyebabnya?”
“Gue gamau lo deket-deket sama Rossy.”
“Memangnya kenapa?”
“Gue gamau perhatian lo ke gue berkurang
Gith.Pasti kalau lo jadian sama Playboy cap 3 duren itu,lo jadi jarang sama
gue.”tuturnya.
“Rezy!Come On! Gue tuh gada apa-apa sama
Rssy.Kita sebatas berteman,gue sama dia just classmate no more.!”
“Iya Gith. Sebenarnya masih ada
alasan lain. Tapi maaf gith gue ga bisa nyeritain itu
sekarang. Gue belum siap.”ungkapnya sambil melepaskan ke
TBC ......
Maaf kalau ceritanya GaJe ...
No Bully...
0 komentar on "Cinta Tak Disangka Part 3"
Posting Komentar